Adapunbeberapa tujuan dari penulisan karya ilmiah sebagai berikut. a) Karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih ide. b) Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat. c) Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah.
100% found this document useful 1 vote2K views5 pagesOriginal TitleINFORMASI, TUJUAN, ESENSI KARYA ILMIAHCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views5 pagesInformasi, Tujuan, Esensi Karya IlmiahOriginal TitleINFORMASI, TUJUAN, ESENSI KARYA ILMIAHJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. A Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Indikator Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan 3.14. Mengidentifikasi informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca 4.14. Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah IPK Pengetahuan IPK Keterampilan Di bagian ini kamu akan mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang baca dan menemukan informasi yang dapat dikembangkan menjadi karya 1Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah yang DibacaKarya ilmiah bisa ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Namun setiap bentuk itu kelengkapan struktur yang berbeda. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk Bentuk PopulerKarya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Karya ilmiah bentuk ini dapat diungkapkan ke dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer. Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah-istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab dalam artian menyenangkan bagi rakyat karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi rekaan.2. Bentuk SemiformalSecara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas a. halaman judul, b. kata pengantar, c. daftar isi, d. pendahuluan, e. pembahasan, f. simpulan, dan g. daftar karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan Bentuk FormalKarya ilmiah formal dibuat dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut. a. Judul b. Tim pembimbing c. Kata pengantar d. Abstrak e. Daftar isi f. Bab Pendahuluan g. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretis h. Bab Metode penelitian i. Bab Pembahasan hasil penelitian j. Bab Simpulan dan rekomendasi k. Daftar pustaka l. Lampiran-lampiran m. Riwayat hidupBeberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai Judul Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frase yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual Siswa SMA Labschool UPI BandungDari judul di atas, dapat diketahui bahwaa. masalah yang diteliti aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswab. ruang lingkup penelitian kecerdasan emosi dan intelektual siswac. tujuan penelitian mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas pergaulan dengan prestasi belajar siswad. subjek penelitian siswa SMA Labschool UPI Bandunge. metode penelitian deskriptif-komparatifPenulisan judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua, dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun Pendahuluan Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika Latar Belakang Masalah Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada Perumusan Masalah Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah Tujuan Penulisan Karya Ilmiah Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah Manfaat Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga Kerangka Teoritis Kerangka teoritis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoritis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara Metodologi Penelitian Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif statistika ataupun fakta Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar Pembahasan Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang Simpulan dan Saran Simpulan adalah pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah pendahuluan, kerangka teoritis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut misalnya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumbersumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua penulisan daftar pustaka nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan mempelajari karya ilmiah, diskusikanlah dengan kelompokmu!Bacalah salah satu karya ilmiah, artikel dalam bagian-bagian karya ilmiah laporan kerja kelompok dengan menggunakan tabel JawabanJudul Gagasan 33 Sastrawan dalam Esai 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh Karya Jamal D. Rahman, dkk Sebagai Wujud Budaya Literasi Artikel Ilmiah pada Prosiding Seminar Internasional Universitas Pendidikan Indonesia 26 September 2016Penulis Aji Septiaji, Karya Ilmiah Halaman JudulTanggapan/Informasi Identitas dalam karya Karya Ilmiah Kata PengantarTanggapan/Informasi Berisi tentang pernyataan dari penulis atau pakar terkenal sebagai tanda terbitnya karya Karya Ilmiah Daftar IsiTanggapan/Informasi Lembar halaman yang menjadi petunjuk pokok isi buku beserta nomor Karya Ilmiah AbstrakTanggapan/Informasi Ringkasan atau ikhtisar dari karya ilmiah. Jumlah kata antara 100 sampai 250 Karya Ilmiah PendahuluanTanggapan/Informasi Pembukaan yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat yang berhubungan dengan judul yang Karya Ilmiah Pembahasan a. Karya Sastra, Gagasan, dan Esai b. Tiga Puluh Tiga 33 Tokoh Sastra Indonesia dan Budaya LiterasiTanggapan/Informasi Pembahasan ini berisi sejumlah pandangan penulis, baik bersifat teoretis maupun empiris. Pada pembahasan ini dikemukakan hubungan antara karya sastra, gagasan, dan esai, serta 33 tokoh sastra Indonesia dan budaya Karya Ilmiah SimpulanTanggapan/Informasi Pernyataan tentang keseluruhan isi dalam artikel yang disajikan. Artikel ini menyimpulkan bahwa sastra sebagai media yang menyuarakan pola pikir yang imajiner tanpa menghilangkan unsur realitas melalui bentuk karya indah dapat menjadi cara dalam menghayati fenomena kehidupan yang berdampak pada proses kebudayaan. Melalui sastralah literasi ibarat jendela peradaban yang siap untuk diberdayakan tentu jika hal tersebut dilakukan secara Karya Ilmiah Daftar PustakaTanggapan/Informasi Sejumlah sumber referensi dari berbagai bahan bacaan untuk menunjang penulisan artikel ilmiah. Penulisannya meliputi nama penulis, tahun terbit, judul buku, kota terbit nama penerbit. mengidentifikasidan merancang informasi, tujuan, dan esensi dalam karya ilmiah dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan komunikatif selama proses pembelajaran Langkah-Langkah Pembelajaran (model problem based learning) Kegiatan Pendahuluan (2 Menit) Guru membuka pelajaran dengan menanyakan kabar siswa dan mengajak berdoa bersama. ( Orientasi )
Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah A. Menentukan Informasi Penting dalam Karya Ilmiah Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Salah satu forum yang sering dijadikan tempat untuk tujuan itu adalah diskusi. Picture Tujuan dari karya ilmiah adalah Melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang sistematis dan metodologis. Makalah ilmiah yang telah ditulis, harapannya akan menjadi transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat. Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dan itu bisa dilihat dalam bentuk karya ilmiah. Selain itu juga untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian. B. Menyajikan Hasil Karya Ilmiah dalam Diskusi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Melalui forum diskusi, masalahmasalah itu iharapkand apat terselesaikan lebih baik karena melibatkan banyak orang. Dalam diskusi resmi, seperti seminar, masalah itu dipaparkan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk khusus oleh panitia berdasarkan keahlian ataupun penguasaannya terhadap masalah itu. Orang tersebut dinamakan dengan pemakalah atau narasumber. Berikut langkah-langkah menyajikan makalah dalam forum diskusi resmi. Tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari moderator. Kalau tidak diperkenalkan oleh moderator, perkenalkan diri dengan rendah hati. Sampaikan masalah umum dari isi makalah yang akan dipaparkan. Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas. Sertakan ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menyertai penjelasan di atas. Akhiri paparan dengan menyampaikan simpulan. C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Karya Ilmiah Menganalisis Sistematika Karya Ilmiah Isi karya ilmiah memang dapat berkaitan dengan banyak hal, sepanjang hal-hal tersebut bukan sesuatu yang imajinatif. Masalah-masalah dalam karya ilmiah mencakup berbagai hal yang bersifat empiris pengalaman nyata, mulai dari masalah keagamaan, bahasa, budaya, sosial, ekonomi, politik, alam sekitar, dan sebagainya. Pada dasarnya, makalah terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian tubuh dan pelengkap. Bagian tubuh terdiri atas pendahuluan, isi/pembahasan, dan penutup. Bagian pelengkap terdiri atas judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka. Dalam menganalisis sistematika karya ilmiah harus berdasarkan struktur karya ilmiah. Berikut struktur yang terdapat dalam karya ilmiah yang sudah dipaparkan pada ulasan Mengidentifikasi Struktur Karya Ilmiah Yang Dibaca 1. Pendahuluan Dalam bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu. 2. Isi dan Pembahasan Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian. 3. Kesimpulan Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis Yang harus dipahami dalam Karya tulis ilmiah adalah ciri – cirinya. Berikut ciri-ciri karya tulis ilmiah 1. Reproduktif Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah. 2. Tidak Ambigu Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya. 3. Tidak Emotif Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya. 4. Menggunakan Bahasa Baku Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca. 5. Menggunakan Kaidah Keilmuan Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya. 6. Bersifat Dekoratif Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan. 7. Terdapat Kohesi Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan. 8. Bersifat Objektif Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas. 9. Menggunakan Kalimat Efektif Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung. D. Menganalisis Kebahasaan Karya Ilmiah yang Dibaca Objektivitas suatu karya ilmiah, antara lain, ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya bisa ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya penulis atau peneliti. Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan bermakna denotatif. Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain. Untuk itu, dalam karya ilmiah kita sering mendapatkan definisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang digunakan. Misalnya, jika dalam karya itu digunakan kata seperti frasa atau klausa, penulis itu harus terlebih dahulu menjelaskan arti kedua kata itu sebelum ia melakukan pembahasan yang lebih jauh. Hal tersebut penting dilakukan untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca atau untuk menghindari timbulnya pemaknaan lain oleh pembaca terhadap maksud kedua kata itu. Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan-penambahan makna. Adapun makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal. Berikut Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah 1. Pilihan kata yang digunakan di dalam karya ilmiah harus bersifat impersonal. Yang dimaksud dengan pilihan kata yang digunakan di dalam karya ilmiah bersifat impersonal adalah kata ganti yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat umum, seperti menggunakan kata ganti seperti penulis atau peneliti. 2. Karya ilmiah banyak menggunakan kalimat pasif. Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan/tindakan atau aktivitas. Subjek pada kalimat pasif berada sebelum predikatnya. Contoh Aku disekolahkan oleh pamanku ke salah satu akademi keperawatan terbaik di kota Indramayu 3. Bahasa yang digunakan di dalam karya ilmiah harus reproduktif. Sedangkan penggunaan bahasa yang reproduktif adalah dalam penyampaian informasi dalam karya ilmiah harus menggunakan kata-kata dan kalimat yang ganda. 4. Ragam bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah harus lugas dan mengungkapkan denotatif. Ragam bahasa yang digunakan karya ilmiah harus lugas dan terdekat denotatif yaitu makna yang terkandung dalam kata-katanya harus ada untuk mencegah timbulnya pemberian makna yang lain. Untuk itu, dalam karya ilmiah kita sering mendapatkan defnisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang digunakan.

BankSoal Bahasa Indonesia SMA Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, dan Esensi Karya Ilmiah Soal Pilihan Ganda Lihat Pembahasan 0 0 Kutipan Karya Ilmiah Berjudul "Aplikasi SVG pada Bangunan Bertingkat" Vertical garden atau tanaman tegak dapat disebut sebagai green wall atau taman dinding.

MENGIDENTIFIKASI INFORMASI, TUJUAN, DAN ESENSI KARYA ILMIAH YANG DIBACAPernahkah kalian membuat karya tulis ilmiah? Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena atau peristiwa yang ditulis berdasarkan kenyataan bukan fiksi. Misalnya, tulisan tentang ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui studi kepustakaan, penelitian, atau pengalaman di lapangan, dan pengetahuan orang lain MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR KARYA ILMIAH YANG DIBACAKarya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk Bentuk PopulerKarya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya manasuka. Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer. Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus rakyat atau disukai oleh sebagian besar orang karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi rekaan.2. Bentuk SemiformalSecara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atasa. halaman judul,b. kata pengantar,c. daftar isi,d. pendahuluan,e. pembahasan,f. simpulan, dang. daftar karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa dan Bentuk FormalKarya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai Judulb. Tim pembimbingc. Kata pengantard. Abstrake. Daftar isif. Bab Pendahuluang. Bab Telaah kepustakaan/kerangka teoretish. Bab Metode penelitiani. Bab Pembahasan hasil penelitianj. Bab Simpulan dan rekomendasik. Daftar pustakal. Lampiran-lampiranm. Riwayat hidupBeberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai JudulJudul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua,dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun PendahuluanPada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional dan sistematika Latar Belakang MasalahUraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan pada Perumusan MasalahMasalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah Tujuan Penulisan Karya IlmiahTujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah ManfaatPerlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga Kerangka Teoretis Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan samping itu, dalam kerangka teoretis perlu dilakukan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan ilmu secara Metodologi PenelitianDalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan, sampai dengan penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing, yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metodemetode penelitian yang dimaksud, misalnya, sebagai Metode deskriptif, yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakukan apa pun. Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif statistika ataupun fakta Metode eksperimen, yakni metode penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan Metode penelitian kelas, yakni metode penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar Simpulan dan SaranSimpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari simpul masalah pendahuluan, kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat praktis dalam penyusunan kebijakan. Halhal tersebut kemudian dituangkan ke dalam bagian yang disebut rekomendasi atau Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumbersumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis, tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi, sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah dua spasi. Susunan penulisan daftar pustaka nama yang disusun di balik; tahun terbit; judul pustaka; kota terbit; dan PembahasanBagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan informasi dengan tabel dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada penyajian secara verbal. Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang INFORMASI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN MENJADI KARYA ILMIAHKarya ilmiah menyajikan masalahmasalah yang objektif dan susunan teks itu teratur dengan pola yang baku. Dimulai dengan pendahuluan, diikuti dengan pembahasan, dan diakhiri dengan isinya dapat dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat; antara lain, didasari oleh hubungan sebab impersonal, pernyataan-pernyataannya didasarkan pandangan umum; tidak didasari pandangan pribadi penulisnya kebenaran di dalamnya didasarkan kenyataan yang sesungguhnya; tidak imajinatif. Karya ilmiah mengutamakan aspek rasionalitas dalam dan kelengkapan data merupakan hal lain yang sangat penting. Guna membuktikan bahwa pembahasan itu merupakan sesuatu yang rasional, penulis perlu data yang lengkap dengan tingkat kebenaran yang tidak terbantahkan. Untuk memperkuat pernyataan “sastra klasik itu sarat dengan nilai-nilai moral”, penulis perlu membuktikannya dengan data langsung dari karyanya itu sendiri dengan didukung pula oleh pandanganpandangan teori ataupun ahli lain Karya ilmiah tidak selalu identik dengan karya hasil hasil penelitian merupakan salah satu jenis dari karya ilmiah. Apabila merujuk pada pengertian dan ciri-ciri di atas, akan banyak sekali ragam tulisan yang berkategori karya ilmiah. Contoh Karya ilmiah dapat berupa artikel, makalah, laporan, skripsi, dan tulisan-tulisan sejenis Juga Merancang Informasi Karya IlmiahReferensiBahasa IndonesiaBuku siswa kelas 11/ Kementerian Pendidikan dan Revisi Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Suherli. 2011. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung Rosdakarya. Q Sebuah buku berjudul tanaman Obat Plus Pengobatan Alternatif yang disusun oleh Yahoma Arisandi dan Yoovita Andriani tahun 2001. Buku tersebut diterbitkan oleh Setia Kawan di Jakarta. Penulisan daftar pustaka yang tepat berdasarkan identitas buku di atas adalah .. Merancang Informasi Tujuan Dan Esensi Dalam Karya Ilmiah. Mengidentifikasi informasi, tujuan, esensi karya ilmiah yang dibaca. Menentukan informasi penting dalam karya. Merancang Informasi, Esensi, dan Tujuan Karya Tulis Ilmiah from Mengidentifikasi informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah karya tulis adalah karangan atau tulisan yang disusun secara sistematis berdasarkan pola penalaran. Menentukan informasi penting dalam karya ilmiah; Web untuk membekali kemampuanmu, pada bab ini kamu akan belajar Web Creating Local Server From Public Address Professional Gaming Can Build Career Css Properties You Should Know The Psychology Price How Design For Printing. Juga biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut. Mengidentifikasi informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang dibaca; Mengidentifikasi informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang dibaca mengidentifikasi struktur. Web Salah Satu Forum Yang Sering Dijadikan Tempat Untuk Tujuan Itu Adalah Diskusi. Mengidentifikasi informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang dibaca; Web setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu Web untuk membekali kemampuanmu, pada bab ini kamu akan belajar Web Memasuki Semester Genap Materi Karya Ilmiah, Di Artikel Ini Kami Bagikan Rpp Bahasa Indonesia Kelas Xi Tema Karya Ilmiah Dengan Sub Tema Merancang Karya. Web mengidentifikasi informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, Dan Esensi Karya Ilmiah Karya Tulis Adalah Karangan Atau Tulisan Yang Disusun Secara Sistematis Berdasarkan Pola Penalaran. Menentukan informasi penting dalam karya. Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu Web Nah, Mari Kita Pelajari Bersama Informasi, Tujuan, Dan Esensi Karya Ilmiah. Mengidentifi kasi tujuan dan esensi dalam teks karya ilmiah 4. Web di bagian ini kamu akan mengidentifikasi struktur karya ilmiah yang baca dan menemukan informasi yang dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah. Web merancang informasi dalam karya ilmiah disukai diunduh 1 dilihat 13. . 461 393 134 344 280 465 319 495

mengidentifikasi informasi tujuan dan esensi karya ilmiah