ArtiPerkata Surat Ali Imran Ayat 190 191 Oleh Diposting pada 31/01/2021. 1 Menghitung 2 Banjir 3 al-ahzabayat125 4 al isra ayat 1 5 Al baqarah ayat 30 6 ilmu 7 sabar 8 ali imran 19 9 Riba 10 al ikhlas 11 Surahhudayat32 12 ar rum ayat 41 13 Zakat 14 Ali Imran 15. Dream Surat Ali Imran merupakan surat ketiga dalam Al Quran.
- Hukum bacaan tajwid dan arti surat wajib untuk dipahami agar mengetahui cara membaca yang baik dan benar serta memahami arti surat pada Al-Qur'an. Secara umum, surat Ali-Imran ayat 190-191 ini berisikan tentang orang-orang yang selalu berfikir serta berdzikir kepada Allah SWT dalam segala situasi. Surat Ali-Imran ini juga merupakan surat ke-3 dalam Al-Qur'an dan memiliki 200 ayat. Berikut hukum bacaan tajwid dalam surat Ali-Imran ayat 190-191 beserta artinya perkata. Tajwid Ali-Imran ayat 190 ﺇِﻥَّ Ghunnah, karena huruf nun berharokat tasydid. Membacanya dengan mendengung dan ditahan Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu sin. Dalam hal ini alif lam seolah-olah hilang, sehingga yang dibaca adalah huruf Mad thobi’i, karena huruf mim berharokat fathah bertemu dengan alif. Sehingga membacanya sepanjang 2 Mad thobi’i, karena huruf wau berharokat fathah bertemu dengan alif. Sehingga dibaca selama 2 Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan alif berharokat. Membacanya secara Mad thobi’i, karena huruf alif didahului huruf berharokat fathah. Dibaca panjang selama 2 Alif lam qomariyah, karena huruf alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu ya'.Selain itu juga berlaku hukum mad layin karena ya' sukun didahului oleh lam berharokat fathah. Dibaca panjang selama 2 Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu nun. Dibaca dengan cara menghilangkan/memasukkan alif lam. Selain itu juga berlaku hukum ghunnah, karena huruf nun berharokat tasydid. Dibaca dengan mendengung dan ditahan Mad thobi’i, karena huruf ha setelahnya bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 Mad thobi’i, karena huruf ya' bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 لِّا Idghom bilagunnah, karena huruf ta' berharokat kasroh tanwin bertemu dengan lam. Dalam hukum ini harokat tanwin dilebur atau digabungkan dengan huruf Mad thobi’i, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Dibaca panjang 2 Mad arid lissukun, karena huruf mad yaitu ba' fathah bertemu dengan alif berada sebelum huruf yang diwaqofkan di akhir kalimat. Dibaca panjang selama 2 sampai 6 Qolqolah kubro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu ba' berada di akhir kalimat sehingga diwaqofkan dan dibaca secara memantul. Tajwid Ali-Imran Ayat 191 ـذِيْن Mad thobi’i, karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Dibaca panjang selama 2 Mad thobi’i, karena huruf mim sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Dibaca panjang 2 اللَّهَ Tafkhim, karena lafaz Allah didahului huruf berharokat fathah. Dibaca secara Mad thobi’i, karena huruf ya' fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 وَ Idghom bigunnah, karena mim berharokat fathah tanwin bertemu dengan wau. Harokat tanwin dileburkan dan disertai Mad thobi’i, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Membacanya panjang sebanyak 2 Idghom bigunnah, karena dal berharokat fathah tanwin bertemu dengan wau. Harokat tanwin dileburkan dan dibaca secara Mad thobi’i, karena huruf lam berharokat alif disertai huruf alif maqsurah. Dibaca panjang selama 2 Mad thobi’i, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Dibaca panjang 2 وَ Idhar syafawi, karena huruf mim sukun bertemu dengan wau. Dibaca secara Mad thobi’i, karena huruf wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Dibaca panjang selama 2 Mad thobi’i, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Dibaca panjang 2 Alif lam syamsiyah, karena alif lam setelahnya bertemu dengan huruf sin. Alif lam dileburkan, sehingga langsung masuk ke huruf Mad thobi’i, karena huruf mim berharokat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 harokat. ـوَا Mad thobi’i, karena huruf wau berharokat fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan alif berharokat. Dibaca dengan Mad thobi’i, karena huruf nun fathah setelahnya bertemu dengan alif. Dibaca sepanjang 2 Mad thobi’i, karena huruf mim fathah bertemu dengan alif. Dibaca sepanjang 2 Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah berharokat sukun yaitu qof berada di tengah kalimat. Dibaca setengah Mad thobi’i, karena huruf ha berharokat alif khanjariyah. Panjangnya selama 2 Mad thobi’i, karena huruf dzal fathah setelahnya bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 Mad thobi’i, karena ba' bertemu dengan alif. Dibaca sepanjang 2 Ikhfa' haqiqi, karena huruf lam berharokat fathah tanwin bertemu dengan huruf sin. Huruf tanwin disamarkan serta didengungkan selama 2 Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah berharokat sukun yaitu ba' berada di tengah kalimat. Dibaca setengah Mad thobi’i, karena huruf kha berharokat fathah bertemu dengan alif. Dibaca sepanjang 2 Mad thobi’i, karena huruf nun fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang selama 2 Mad thobi'i, karena huruf dzal fathah setelahnya bertemu dengan alif. Cara membacanya panjang selama 2 Mad arid lissukun, karena huruf mad yaitu nun fathah bertemu dengan alif berada sebelum huruf yang diwaqofkan di akhir kalimat. Dibaca sepanjang 2 sampai 6 harokat. Arti perkata Ali-Imran ayat 190 اِنَّ sesungguhnyaفِيْ dalamخَلْقِ penciptaanالسَّمٰوٰتِ langitوَالْاَرْضِ dan bumiوَاخْتِلَافِ dan silih bergantiالَّيْلِ malamوَالنَّهَارِ dan siangلَاٰيٰتٍ sungguh terdapat tanda-tandaلِّاُولِى bagi orang-orang yangالْاَلْبَابِۙ berakal
BuyaHamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, melalui surat Ali Imran ayat 190, Allah SWT mengarahkan hamba-Nya untuk merenungkan alam, langit dan bumi. Dia mengarahkan agar hamba-Nya mempergunakan pikirannya dan memperhatikan pergantian antara siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah.
Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 190 Ali 'Imran 190 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ اٰل عمران ١٩٠ innaإِنَّIndeedsesungguhnyafīفِىindalamkhalqiخَلْقِthe creationpenciptaanl-samāwātiٱلسَّمَٰوَٰتِof the heavenslangitjamakwal-arḍiوَٱلْأَرْضِand the earthdan bumiwa-ikh'tilāfiوَٱخْتِلَٰفِand in the alternationdan silih bergantial-layliٱلَّيْلِof the nightmalamwal-nahāriوَٱلنَّهَارِand the daydan sianglaāyātinلَءَايَٰتٍare surely Signssungguh terdapat tanda-tandali-ulīلِّأُو۟لِىfor menbagi orang-orang yangl-albābiٱلْأَلْبَٰبِof understandingberakal Transliterasi Latin Inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la`āyātil li`ulil-albāb QS. 3190 Arti / Terjemahan Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, QS. Ali 'Imran ayat 190 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Setelah menjelaskan keburukan-keburukan orang Yahudi dan menegaskan bahwa langit dan bumi milik Allah, pada ayat ini Allah menganjurkan untuk mengenal keagungan, kemuliaan, dan kebesaranNya. Sesungguhnya dalam penciptaan benda-benda angkasa, matahari, bulan, beserta planet-planet lainnya dan gugusan bintang-bintang yang terdapat di langit dan perputaran bumi pada porosnya yang terhampar luas untuk manusia, dan pergantian malam dan siang, pada semua fenomena alam tersebut terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal yakni orang yang memiliki akal murni yang tidak diselubungi oleh kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan. Tafsir Lengkap KemenagKementrian Agama RI Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw berkata "Wahai Aisyah, saya pada malam ini beribadah kepada Allah." Jawab Aisyah "Sesungguhnya saya senang jika Rasulullah berada di sampingku. Saya senang melayani kemauan dan kehendaknya." Tetapi baiklah! Saya tidak keberatan. Maka bangunlah Rasulullah saw dari tempat tidurnya lalu mengambil air wudu, tidak jauh dari tempatnya lalu waktu salat beliau menangis sampai air matanya membasahi kainnya, karena merenungkan ayat Al-Qur'an yang dibacanya. Setelah salat beliau duduk memuji Allah dan kembali menangis tersedu-sedu. Kemudian beliau mengangkat kedua belah tangannya berdoa dan menangis lagi dan air matanya membasahi tanah. Setelah Bilal datang untuk azan subuh dan melihat Nabi saw menangis ia bertanya, "Wahai Rasulullah! Mengapakah Rasulullah menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa Rasulullah baik yang terdahulu maupun yang akan datang?" Nabi menjawab, "Apakah saya ini bukan seorang hamba yang pantas dan layak bersyukur kepada Allah? Dan bagaimana saya tidak menangis? Pada malam ini Allah telah menurunkan ayat kepadaku. Selanjutnya beliau berkata, "Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang membaca ini dan tidak memikirkan dan merenungkan kandungan artinya."Memikirkan pergantian siang dan malam, mengikuti terbit dan terbenamnya matahari, siang lebih lama dari malam dan sabaliknya. Semuanya itu menunjukkan atas kebesaran dan kekuasaan penciptanya bagi orang-orang yang berakal. Memikirkan terciptanya langit dan bumi, pergantian siang dan malam secara teratur dengan menghasilkan waktu-waktu tertentu bagi kehidupan manusia merupakan satu tantangan tersendiri bagi kaum intelektual beriman. Mereka diharapkan dapat menjelaskan secara akademik fenomena alam itu, sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa Tuhan tidaklah menciptakan semua fenomena itu dengan sia-sia. Tafsir al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan keajaiban-keajaiban yang terdapat pada keduanya serta pergantian malam dan siang dengan datang dan pergi serta bertambah dan berkurang menjadi tanda-tanda atau bukti-bukti atas kekuasaan Allah swt. bagi orang-orang yang berakal artinya yang mempergunakan pikiran mereka. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Ishaq At-Tusturi, telah menceritakan kepada kami Yahya Al-Hammani, telah menceritakan kepada kami Ya'qub Al-Qumi dari Ja'far ibnu Abul Mugirah, dari Said ibnu Jubair dari Ibnu Abbas' yang menceritakan bahwa orang-orang Quraisy datang kepada orang-orang Yahudi, lalu berkata, "Mukjizat apakah yang dibawa oleh Nabi Musa kepada kalian?" Orang-orang Yahudi menjawab, "Tongkat dan tangannya yang tampak putih bagi orang-orang yang memandang." Mereka datang kepada orang-orang Nasrani, lalu bertanya, "Apakah yang dilakukan oleh Nabi Isa?" Orang-orang Nasrani menjawab, "Dia dapat menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya, orang yang berpenyakit supak, dan dapat menghidupkan orang-orang yang mati." Mereka datang kepada Nabi Saw. dan berkata, "Berdoalah kepada Allah, semoga Dia menjadikan bagi kami Bukit Safa ini menjadi emas." Maka turunlah ayat ini, yaitu firman-Nya Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Ali Imran190 Karena itu, renungkanlah oleh kalian hal ini sulit dimengerti, mengingat ayat ini adalah ayat Madaniyah, sedangkan permintaan mereka yang menghendaki agar Bukit Safa menjadi emas adalah di ayat ialah Allah Swt. berfirman Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan yang ini dalam ketinggiannya dan keluasannya, dan yang ini dalam hamparannya, kepadatannya serta tata letaknya, dan semua yang ada pada keduanya benipa tanda-tanda yang dapat disaksikan lagi amat besar, seperti bintang-bintang yang beredar dan yang tetap, lautan, gunung-gunung dan padang pasir, pepohonan, tumbuh-tum-buhan, tanam-tanaman dan buah-buahan serta hewan-hewan, barang-barang tambang, serta berbagai macam manfaat yang berancka warna, bermacam-macam rasa, bau, dan kegunaannya....dan silih bergantinya malam dan saling bergiliran dan saling mengurangi panjang dan pendeknya, adakalanya yang ini panjang, sedangkan yang lainnya pendek, kemudian keduanya menjadi sama. Setelah itu yang ini mengambil sebagian waktu dari yang lain hingga ia menjadi panjang waktunya, yang sebelum itu pendek, dan menjadi pendeklah yang tadinya panjang. Semuanya itu berjalan berdasarkan pengaturan dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Karena itu, dalam firman selanjutnya disebutkan ...terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang akal-akal yang sempurna lagi memiliki kecerdasan, karena hanya yang demikianlah yang dapat mengetahui segala sesuatu dengan hakikatnya masing-masing secara jelas dan gamblang. Lain halnya dengan orang yang tuli dan bisu serta orang-orang yang tak berakal. Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-NyaDan banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedangkan mereka berpaling darinya. Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah dengan sesembahan-sesembahan lain. Yusuf105-106Tafsir Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi oleh Allah dengan kesempurnaan dan ketepatan, perbedaan antara siang dan malam, cahaya dan kegelapan, rentang panjang dan pendeknya waktu, merupakan tanda- tanda yang jelas bagi mereka yang memiliki akal yang mengetahui keesaan dan kekuasaan Tuhan1. 1 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, perbedaan rentang waktu siang dan malam adalah sebagai tanda-tanda kekuasaan Tuhan bagi para Ulû al-Albâb orang-orang yang berpengetahuan mendalam. Teks ayat tersebut memberi isyarat pada fakta-fakta kosmis yang menunjuk pada keagungan Pencipta. Marilah kita coba mengamati langit. Warna langit bisa tertangkap oleh penglihatan kita berkat radiasi sinar matahari yang mengenai lapisan udara yang menyelubungi bumi. Pada saat radiasi sinar matahari itu jatuh pada atom unsur-unsur kimia yang membentuk molekul udara, dan udara itu sendiri yang menyimpan partikel debu-debu halus dengan gerak balik refleksi, atom-atom itu memancarkan bias ke berbagai penjuru angkasa. Sebenarnya cahaya warna putih itu merupakan gabungan dari berbagai jenis warna. Di sini atom-atom itu saling menyerap warna-warna itu ke dalam dirinya. Dari beberapa eksperimen didapat kesimpulan bahwa warna yang paling kuat biasnya adalah warna biru. Hal itu akan semakin menjadi jelas pada saat matahari berada pada puncak ketinggiannya. Kemudian, warna kebiruan itu menjadi berkurang hingga ketika matahari berada di ufuk barat atau timur, bias cahaya matahari itu menembus lapisan udara dari jarak yang relatif amat jauh, sehingga pada posisi seperti ini bias warna merah terlihat lebih dominan dari warna yang lain. Ringkasnya, cahaya di waktu siang membutuhkan radiasi matahari dan partikel-partikel debu halus dalam porsi yang cukup. Hal itu dibuktikan oleh peristiwa cukup unik yang terjadi pada tahun 1944. Pada waktu tengah hari, secara tiba-tiba langit menjadi gelap dan siang itu hampir-hampir berubah menjadi malam karena pekatnya. Peristiwa itu terjadi beberapa saat, kemudian langit berubah memerah, berangsur-angsur menjadi oranye, menguning dan akhirnya kembali normal kurang lebih satu jam berikutnya. Belakangan diketahui bahwa fenomena alam yang cukup unik itu dilahirkan oleh bias cahaya langit yang berlapis-lapis, membentuk warna abu-abu dan terbawa oleh angin menuju kawasan cukup jauh di bagian tengah Afrika, menuju ke utara melewati bagian barat Asia dan dapat diamati dengan jelas di beberapa kawasan di Syria. Peristiwa itu bisa ditafsirkan bahwa partikel-partikel halus debu yang beterbangan di angkasa telah menghalangi radiasi matahari, dan ketika semakin menipis warnanya berubah merah, kuning dan seterusnya. Jika pada saat itu orang bisa naik ke angkasa, maka ia akan merasa melewati lapisan udara bumi yang berlapis-lapis, yang masing-masing memiliki corak dan keistimewaan tersendiri. Berangsur-angsur ia akan menyaksikan warna langit menjadi biru pekat, hingga apabila sampai pada lapisan bumi paling luar yang sama sekali tidak mengandung partikel-partikel debu yang ada pada lapisan udara dalam, langit akan tampak gelap bagai malam hari, meskipun matahari berada di ufuk. Kesimpulannya adalah bahwa di sana ada lapisan langit lain dalam bentuk kubah celestial sphere yang warna dan corak masing-masing berbeda dan memanjang sampai ke inti angkasa. Ini salah satu bukti kekuasaan Allah Swt. Cahaya di siang hari membutuhkan jatuhnya radiasi matahari menjadi atom-atom yang terdapat dalam atmosfer bumi, yang membawa gumpalan-gumpalan debu halus dalam porsi yang berbeda. Cahaya siang hari itu begitu kuatnya sehingga menghalangi cahaya redup yang memancar dari bintang atau cahaya dari pergesekan meteor dan bintang berekor dengan lapisan udara luar. Proses terjadinya siang dan malam berawal dari perputaran bumi pada porosnya, sementara perputaran bumi mengelilingi matahari mengakibatkan adanya pertautan waktu antara siang dan malam. Dan kecondongan bumi dari garis edarnya orbit berpengaruh pada rentang waktu malam dan siang yang panjang dan pendeknya tergantung pada musim dan letak geografis masing- masing kawasan. Dan dari sebagian hikmah Tuhan Yang Mahakuasa bahwa pertautan siang-malam dan perkisaran keduanya dalam waktu relatif pendek membuat cuaca menjadi seimbang sehingga melahirkan iklim yang cocok bagi adanya kehidupan di bumi.
Sep28 2018 ali imran 190 dan 191 latin dan arab serta terjemahnya perkata Surat ali imran ayat 190 191 terjemah per kata dan isi kandungan tarbiyah from tarbiyahnet إن في خلق السماوات Surat ali imran Arti Perkata Qur An Surat Ali Imran Ayat 159 Please Secepatnya Mau Dikumpulin Hari Ini Brainly Co Id Tafsir Surat Ali'Imran Surat Ali Imran ayat 190-191 adalah ayat yang menjelaskan tentang ulul albab. Berikut ini terjemah per kata Surat Ali Imran Ayat 190-191 dan isi kandungannya. إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ . الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Inna fii kholqis samaawaati wal ardli wakhtilaafil laili wan nahaari la aayaatil li-ulil albaab. Alladziina yadzkuruunallooha qiyaamaw wa qu’uudaw wa alaa junuubihim wayataffakaruuna fii kholqis samaawaati wal ardli robbanaa maa kholaqta haadzaa baathilaa. Subhaanaka faqinaa adzaaban naar Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali Imran 190-191 Baca juga Ayat Kursi Terjemah Per Kata Berikut ini terjemah per kata Surat Ali Imran Ayat 190-191. Surat Ali Imran Ayat 190 sesungguhnyaإِنَّdalamفِيpenciptaanخَلْقِlangitالسَّمَاوَاتِdan bumiوَالْأَرْضِdan silih bergantiوَاخْتِلَافِmalamاللَّيْلِdan siangوَالنَّهَارِsungguh terdapat tanda-tandaلَآيَاتٍbagi orang-orang yangلِأُولِيBerakal, cerdasالْأَلْبَابِ Surat Ali Imran Ayat 191 orang-orang yangالَّذِينَmereka mengingatيَذْكُرُونَAllahاللَّهَberdiriقِيَامًاdan dudukوَقُعُودًاdan atasوَعَلَىٰpembaringan merekaجُنُوبِهِمْdan mereka memikirkanوَيَتَفَكَّرُونَdalam, tentangفِيpenciptaanخَلْقِlangitالسَّمَاوَاتِdan bumiوَالْأَرْضِTuhan kamiرَبَّنَاtidaklahمَاEngkau menciptakanخَلَقْتَiniهَٰذَاsia-siaبَاطِلًاMaha Suci EngkauسُبْحَانَكَMaka peliharalah kamiفَقِنَاsiksaعَذَابَnerakaالنَّارِ Baca juga Surat Al Hujurat Ayat 10 Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191 Berikut ini isi kandungan surat Ali Imran Ayat 190-191 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat Al Ali Imran Ayat 190-191. 1. Surat Ali Imran ayat 190 menegaskan bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda kekuasaan Allah. 2. Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini –termasuk penciptaan langit dan bumi serta pergantiang malam dan siang- hanya diketahui dan dipahami oleh ulul albab. 3. Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan ciri-ciri ulul albab. Yakni berdzikir dan berpikir. Ulul albab selalu mengingat Allah dalam segala kondisi baik berdiri, duduk, maupun berbaring. Ulul albab juga mempergunakan akalnya untuk bertafakkur, memikirkan penciptaan alam semesta. 4. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan semua yang ada di dalamnya tidak ada yang sia-sia. 5. Tafakkur atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah, mengakui kelemahan makhluk dan mengakui kekuasaan Allah, serta memperbanyak doa kepada-Nya. 6. Ayat ini juga mengajarkan doa ketika melihat tanda kebesaran Allah dan keindahan ciptaan-Nya. Demikian terjemah per kata dan isi kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191. Tafsir lebih lengkap bisa dibaca di artikel Surat Ali Imran Ayat 190-191. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Artidan Terjemah Surah Ali- Imran Per-kata Home Mp3 Sholawat Hukum Tafsir Hadits Bahtsul Masail Download Posts RSS Comments RSS About me Label: Tafsir Al quran , terjemah Al Quran , terjemah Al Quran perkata Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Pecinta Islam Sejati. Kumpulan Artikel. 100 Album Shalawat; 30 Tafsir Al-Quraan; Kutubus
Al-Qur'an Surat Ali 'Imran Ayat 191 Ali 'Imran 191 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ اٰل عمران ١٩١ alladhīnaٱلَّذِينَThose whoorang-orang yangyadhkurūnaيَذْكُرُونَremembermereka mengingatl-lahaٱللَّهَAllahAllahqiyāmanقِيَٰمًاstandingberdiriwaquʿūdanوَقُعُودًاand sittingdan dudukwaʿalāوَعَلَىٰand ondan atasjunūbihimجُنُوبِهِمْtheir sidespembaringan merekawayatafakkarūnaوَيَتَفَكَّرُونَand they reflectdan orang-orang yang mengingatfīفِىondalamkhalqiخَلْقِthe creationpenciptaanl-samāwātiٱلسَّمَٰوَٰتِof the heavenslangitjamakwal-arḍiوَٱلْأَرْضِand the earthdan bumirabbanāرَبَّنَا"Our Lordya Tuhan kamimāمَاnottidakkhalaqtaخَلَقْتَYou have createdEngkau ciptakanhādhāهَٰذَاthisinibāṭilanبَٰطِلًاin vainsia-siasub'ḥānakaسُبْحَٰنَكَGlory be to YouMaha Suci Engkaufaqināفَقِنَاso save usmaka peliharalahʿadhābaعَذَابَfrom the punishmentsiksal-nāriٱلنَّارِof the Fireneraka Transliterasi Latin Allażīna yażkurụnallāha qiyāmaw wa qu'ụdaw wa 'alā junụbihim wa yatafakkarụna fī khalqis-samāwāti wal-arḍ, rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā, sub-ḥānaka fa qinā 'ażāban-nār QS. 3191 Arti / Terjemahan yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali 'Imran ayat 191 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Orang-orang berakal yaitu orang-orang yang senantiasa memikirkan ciptaan Allah, merenungkan keindahan ciptaan-Nya, kemudian dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat kauniyah yang terbentang di jagat raya ini, seraya berzikir kepada Allah dengan hati, lisan, dan anggota tubuh. Mereka mengingat Allah sambil berdiri dan berjalan dengan melakukan aktivitas kehidupan. Mereka berzikir kepada-Nya seraya duduk di majelis-majelis zikir atau masjid, atau berzikir kepada-Nya dalam keadaan berbaring menjelang tidur dan saat istirahat setelah beraktivitas, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sebagai bukti kekuasaan Allah yang Mahaagung seraya berkata," Ya Tuhan kami! Kami bersaksi bahwa tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia melainkan mempunyai hikmah dan tujuan di balik ciptaan itu semua. Mahasuci Engkau, kami bersaksi tiada sekutu bagi-Mu. Kami mohon kiranya Engkau melimpahkan taufik agar kami mampu beramal saleh dalam rangka menjalankan perintah-Mu, dan lindungilah kami dari murka-Mu sehingga kami selamat dari azab Lengkap KemenagKementrian Agama RI Salah satu ciri khas bagi orang berakal yang merupakan sifat khusus manusia dan kelengkapan ini dinilai sebagai makhluk yang memiliki keunggulan dibanding makhluk lain, yaitu apabila ia memperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan faedah, ia selalu menggambarkan kebesaran Allah, mengingat dan mengenang kebijaksanaan, keutamaan dan banyaknya nikmat Allah kepadanya. Ia selalu mengingat Allah di setiap waktu dan keadaan, baik pada waktu ia berdiri, duduk atau berbaring. Tidak ada satu waktu dan keadaan dibiarkan berlalu begitu saja, kecuali diisi dan digunakannya untuk memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Memikirkan keajaiban-keajaiban yang terdapat di dalamnya, yang menggambarkan kesempurnaan alam dan kekuasaan berulang-ulang direnungkan hal-hal tersebut secara mendalam, sesuai dengan sabda Nabi saw, "Pikirkan dan renungkanlah segala sesuatu yang mengenai makhluk Allah, dan jangan sekali-kali kamu memikirkan dan merenungkan tentang zat dan hakikat penciptanya, karena bagaimanapun juga kamu tidak akan sampai dan tidak akan dapat mencapai hakikat setiap orang yang berakal akan mengambil kesimpulan dan berkata, "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini semua, yaitu langit dan bumi serta segala isinya dengan sia-sia, tidak mempunyai hikmah yang mendalam dan tujuan tertentu yang akan membahagiakan kami di dunia dan di akhirat. Mahasuci Engkau Ya Allah dari segala sangkaan yang bukan-bukan yang ditujukan kepada Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka yang telah disediakan bagi orang-orang yang tidak langit dan bumi serta pergantian malam dan siang, sungguh merupakan fenomena yang sangat kompleks, yang terus menerus menjadi obyek penelitian umat manusia, sejak awal lahirnya peradaban manusia. Dalam beberapa surah, antara lain Surah al-Araf/7 ayat 54, disebutkan bahwa penciptaan langit dan bumi berlangsung dalam waktu enam masa lihat pula Telaah Ilmiah Surah al-Araf/754. Begitu kompleksnya penciptaan langit dan bumi yang berlangsung dalam enam masa telah dijelaskan oleh Marconi lihat Bagaimana Alam Semesta Diciptakan, Pendekatan al-Qur'an dan Sains Modern, Pustaka Jaya, 2003 sebagai berikut Kata ayyam adalah bentuk jamak dari yaum. Kata yaum dalam arti sehari-hari dipakai untuk menunjukkan keadaan terangnya siang, ditafsirkan sebagai 'masa. Sedang bentuk jamaknya ayyam, dapat berarti 'beberapa hari dan bahkan dapat berarti 'waktu yang lama. Dilihat dari penggunaan kata ayyam pada ayat di atas menunjukkan sifat relatif waktu dengan memperbandingkan waktu manusia dengan waktu yang berlaku bagi gerak energi-materi alam semesta. Oleh Abdullah Yusuf Ali, The Holy Qur'an, Text, Translation and Commentary,1934, kata yaum bentuk tunggal dari ayyam disetarakan dengan kata dalam bahasa Inggris age atau aeon. Oleh Abdus Suud, ahli tafsir abad ke-16, kata yaum disetarakan dengan pengertian "peristiwa" atau naubat. Lebih tepat bila kata yaum diterjemahkan sebagai "tahap" atau periode atau masa. Dengan demikian kalimat fi sittati ayyam dalam ayat-54 Surah al-Araf/7 di atas, tepat untuk diterjemahkan sebagai 'dalam enam masa. Marconi 2003 menjelaskan keenam masa tersebut adalah Masa Pertama, Sejak 'Dentuman Besar Big Bang dari Singularity, sampai terpisahnya Gaya Gravitasi dari Gaya Tunggal Superforce, ruang-waktu mulai memisah. Namun Kontinuum Ruang-Waktu yang lahir masih berujud samar-samar, di mana energi-materi dan ruang-waktu tidak jelas bedanya. Masa Kedua, massa terbentuknya inflasi Jagad Raya, namun Jagad Raya ini masih belum jelas bentuknya, dan disebut sebagai Cosmic Soup Sup Kosmos. Gaya Nuklir-Kuat memisahkan diri dari Gaya Elektro-Lemah, serta mulai terbentuknya materi-materi fundamental quarks, antiquarks, dsb. Jagad Raya mulai mengembang. Masa Ketiga, masa terbentuknya inti-inti atom di Jagad Raya ini. Gaya Nuklir-Lemah mulai terpisah dari Gaya Elektromagnetik. Inti-inti atom seperti proton, netron, dan meson tersusun dari quark-quark ini. Masa ini dikenal sebagai masa pembentukan inti-inti atom Nucleosyntheses. Ruang, waktu serta materi dan energi, mulai terlihat terpisah. Masa Keempat, elektron-elektron mulai terbentuk, namun masih dalam keadaan bebas, belum terikat oleh inti-atom untuk membentuk atom yang stabil. Masa Kelima, terbentuknya atom-atom yang stabil, memisahnya materi dan radiasi, dan Jagad Raya, terus mengembang dan mulai nampak transparan. Masa Keenam, Jagad raya terus mengembang, atom-atom mulai membentuk aggregat menjadi molekul-molekul, makro-molekul, kemudian membentuk proto-galaksi, galaksi-galaksi, bintang-bintang, tata surya-tata surya, dan pula silih bergantinya malam dan siang, merupakan fenomena yang sangat kompleks. Fenomena ini melibatkan 'rotasi bumi yaitu bumi berputar pada sumbunya, seraya 'mengelilingi matahari dengan sumbu bumi miring. Dalam fenomena fisika bumi berkitar precession mengelilingi matahari. Jadi silih bergantinya malam dan siang terjadi karena adanya gerakan rotasi bumi yang berkitar mengelilingi sebuah bintang, yaitu matahari. Karena gerakannya miring, gerakan perkitaran bumi mengelilingi matahari juga memberikan dampak musim yang berbeda-beda, tergantung dari posisi tempat di bumi terhadap matahari. Selain itu rotasi bumi dalam berkitar mengelilingi matahari, distabilkan oleh bulan yang berputar mengelilingi bumi, dalam istilah astronomi, bulan memberikan rotational dynamic stability pada rotasi bumi yang berkitar mengelilingi matahari. Planet-planet lain yang juga mengelilingi matahari, memberikan pula rotational dinamic stability kepada perkitaran bumi terhadap matahari, Subhanallah! Terbukti bahwa eksistensi bulan sangat diperlukan agar precession perkitaran bumi pada sumbunya stabil. Bulan memberikan kestabilan dalam dimensi waktu 10-100 tahun, sedang Venus dan Mars memberikan kestabilan dalam dimensi waktu 100-500 tahun. Sedang planet Jupiter dan Saturnus, juga ikut memberikan rotational dynamic stability terhadap bumi kita ini, selain juga bertindak sebagai shield perisai bagi bumi terhadap hamburan meteor yang akan membentur bumi komunikasi personal dengan Prof. Dr. Ir. Said D. Jenie, pakar Mekanika Benda Langit ITBlihat juga Telaah Ilmiah Surah al-Anam, ayat 96.Jelaslah, begitu kompleksnya fenomena ciptaan Allah swt. tentang 'Penciptaan Langit dan Bumi, serta silih bergantinya malam dan siang ini. Hanya para ilmuwan dan filosof yang sangat ulung dan tekun serta tawadhu, yang akan mampu menyingkap rahasia alam ini. Merekalah yang disebut sebagai Ulil Albab pada ayat di atas. Penciptaan Langit dan Bumi sangat kompleks, dan baru 'sedikit yang diketahui manusia tentang itu. Silih bergantinya malam pun juga sangat kompleks. Dalam era modern ini, ilmu pengetahuan telah mampu menyingkap bahwa bulan, planet Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, semuanya memberikan pengaruh berupa rotational dynamic stability pada rotasi bumi dalam berkitar mengelilingi matahari itu. Mereka inilah para ulil albab yang sampai kepada kesimpulan "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka". Tafsir al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Yakni orang-orang yang menjadi 'na`at' atau badal bagi yang sebelumnya mengingat Allah di waktu berdiri dan duduk dan ketika berbaring artinya dalam keadaan bagaimana pun juga sedang menurut Ibnu Abbas mengerjakan salat dalam keadaan tersebut sesuai dengan kemampuan dan mereka memikirkan tentang kejadian langit dan bumi untuk menyimpulkan dalil melalui keduanya akan kekuasaan Allah, kata mereka "Wahai Tuhan kami! Tidaklah Engkau ciptakan ini maksudnya makhluk yang kami saksikan ini dengan sia-sia menjadi hal sebaliknya semua ini menjadi bukti atas kesempurnaan kekuasaan-Mu Maha Suci Engkau artinya tidak mungkin Engkau akan berbuat sia-sia maka lindungilah kami dari siksa neraka. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Allah menjelaskan ciri khas orang-orang yang berakal, melalui firman berikutnya. Mereka adalah ...Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan yang disebutkan di dalam kitab Sahihain dengan melalui Imran ibnu Husain, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabdaSalatlah sambil berdiri. Jika kamu tidak mampu berdiri, maka salatlah sambil duduk, dan jika kamu tidak mampu sambil duduk, maka salatlah dengan berbaring pada tidak pernah terputus dari berzikir mengingat-Nya dalam semua keadaan mereka. Lisan, hati, dan jiwa mereka semuanya selalu mengingat Allah Swt....dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumiMereka memahami semua hikmah yang terkandung di dalamnya yang menunjukkan kepada kebesaran Penciptanya, kekuasaan-Nya, pengetahuan-Nya, hikmah-Nya, pilihan-Nya, dan Abu Sulaiman Ad-Darani mengatakan, "Sesungguhnya bila aku keluar dari rumahku, tiada sesuatu pun yang terlihat oleh mataku melainkan aku melihat bahwa Allah telah memberikan suatu nikmat kepadaku padanya, dan bagiku di dalamnya terkandung pelajaran." Demikianlah apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abud Dunia di dalam Kitabut Tawakkul wal I' dari Al-Hasan Al-Basri bahwa ia pernah mengatakan, "Berpikir selama sesaat lebih baik daripada berdiri salat semalam."Al-Fudail mengatakan bahwa Al-Hasan pernah berkata, "Pikiran merupakan cermin yang memperlihatkan kepadamu kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukanmu."Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa pikiran merupakan cahaya yang memasuki hatimu. Adakalanya ia mengucapkan tamsil untuk pengertian tersebut melalui bait syair iniApabila seseorang menggunakan akal pikirannya, maka pada segala sesuatu terdapat pelajaran dari Isa bahwa ia pernah mengatakan.”Beruntunglah bagi orang yang ucapannya adalah zikir, diamnya berpikir. dan pandangannya sebagai pelajaran."Luqmanul Hakim mengatakan, "Sesungguhnya lama menyendiri mengilhamkan berpikir, dan lama berpikir merupakan jalan yang menunjukkan ke pintu surga."Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa tidak sekali-kali seseorang lama menggunakan pemikirannya melainkan ia akan mengerti, dan tidak sekali-kali seseorang mengerti melainkan mengetahui, dan tidak sekali-kali pula seseorang mengetahui melainkan ibnu Abdul Aziz mengatakan, "Berbicara untuk berzikir kepada Allah Swt. adalah baik, dan berpikir tentang nikmat-nikmat Allah lebih utama daripada ibadah."Mugis Al-Aswad mengatakan, "Ziarahilah kubur setiap hari, niscaya menggugah pikiran kalian. Saksikanlah adegan hari kiamat dengan hati kalian, dan renungkanlah kedua golongan yang pergi ke dalam surga dan yang masuk ke dalam neraka. Gugahlah hati kalian dan tubuh kalian agar mengingat neraka dan beraneka ragam siksaan yang ada di dalamnya." Bila perkataannya sampai di situ, maka ia menangis, hingga tubuhnya diangkat oleh murid-muridnya karena ibnul Mubarak mengatakan bahwa seorang lelaki bersua dengan seorang rahib di dekat sebuah kuburan dan tempat pembuangan sampah. Lalu ia memanggil rahib itu dan mengatakan kepadanya, "Hai rahib, sesungguhnya padamu terdapat dua perbendaharaan di antara perbendaharaan-perbendaharaan dunia. Keduanya mengandung pelajaran bagimu, yaitu perbendaharaan kaum lelaki dan perbendaharaan harta benda."Diriwayatkan dari Ibnu Umar, bila ia ingin menyegarkan hatinya, maka ia datang ke tempat yang telah ditinggalkan oleh penghuninya karena sudah rusak. Kemudian ia berdiri di depan pintunya, lalu berseru dengan suara yang lirih seraya mengatakan, "Ke manakah penghunimu?" Kemudian ia mengoreksi dirinya sendiri dan membacakan firman-Nya Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Zat Allah. Al Qashash88Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ia pernah mengatakan, "Dua rakaat yang lamanya pertengahan dengan bertafakkur adalah lebih baik daripada berdiri salat sepanjang malam, sedangkan hatinya lupa."Al-Hasan Al-Basri mengatakan, "Hai anak Adam, makanlah isilah sepertiga perutmu dengan makanan, dan sepertiga lagi dengan minuman, dan kosongkanlah sepertiga lainnya untuk memberikan udara segar dalam bertafakkur."Salah seorang yang bijak mengatakan, "Barang siapa memandang dunia tanpa dibarengi dengan pandangan mengambil pelajaran, maka akan padamlah sebagian dari pandangan mata hatinya sesuai dengan kelalaiannya."Bisyr ibnul Haris Al-Hafi mengatakan, "Seandainya manusia bertafakkur merenungkan keagungan Allah Swt., niscaya mereka tidak berani berbuat durhaka kepada-Nya."Al-Hasan meriwayatkan dari Amir ibnu Abdu Qais yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar bukan hanya dari seorang, dua orang, atau tiga orang dari kalangan sahabat Nabi Saw. Semuanya mengatakan, "Sesungguhnya sinar keimanan atau cahaya keimanan itu adalah tafakkur."Diriwayatkan dari Isa bahwa ia pernah mengatakan, "Hai anak Adam yang lemah, bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada. Jadilah kamu di dunia ini orang yang lemah, jadikanlah masjid-masjid sebagai tempat tinggal, ajarkanlah kepada kedua matamu menangis, juga kepada badanmu untuk bersabar, dan kepada hatimu untuk bertafakkur. Janganlah engkau pedulikan tentang rezeki keesokan hari."Telah diriwayatkan dari Amirul Mukminin Umar ibnu Abdul Aziz bahwa ia pernah menangis di suatu hari di antara teman-temannya. Ketika ditanyakan kepadanya mengapa dia menangis, ia menjawab, "Aku sedang memikirkan perihal dunia dan kesenangan serta nafsu syahwatnya, maka aku dapat mengambil pelajaran dari-nya. Yaitu setiap kali nafsu syahwat belum terlampiaskan, maka terlebih dahulu dikeruhkan oleh kepahitannya. Sekiranya di dalam dunia tidak terdapat pelajaran bagi orang yang memikirkannya, sesungguhnya di dalam dunia terdapat peringatan bagi orang yang mengingat."Ibnu Abud Dunia mengatakan bahwa Al-Husain ibnu Abdur Rahman pernah mengucapkan syair-syair berikut kepadanya, yaituHiburan orang mukmin adalah bertafakkur, kesenangan orang mukmin adalah mengambil pelajaran. Kami memuji kepada Allah semata, kami semua berada dalam bahaya. Banyak orang yang lalai berzikir umurnya telah habis, sedangkan dia tidak menyadarinya. Banyak kehidupan terpenuhi semua yang dicita-citakannya, bunga-bunga yang mekar dengan gemericik air dari mata air, naungan pepohonan, tumbuh-tumbuhan yang segar, dan buah-buahan yang masak, semuanya itu menjadi berubah oleh lewatnya masa yang begitu cepat, demikian pula pemilik-nya. Kami memuji kepada Allah semata, sesungguhnya pada yang demikian itu terkandung pelajaran. Sesungguhnya pada yang demikian itu terkandung pelajaran bagi orang yang berakal jika ia menggunakan akal Swt. mencela orang yang tidak mau mengambil pelajaran dari makhluk-Nya yang menunjukkan kepada Zat-Nya, sifat-sifat-Nya, syariat-Nya, takdir-Nya, dan tanda-tanda kebesaran-Nya. Untuk itu Allah Swt. berfirmanDan banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah di langit dan di bumi yang mereka lalui, sedangkan mereka berpaling darinya. Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah dengan sesembahan-sesembahan lain. Yusuf105-106Allah memuji hamba-hamba-Nya yang mukmin melalui ayat berikut ini yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia." Ali Imran191Tidak sekali-kali Engkau ciptakan semuanya sia-sia melainkan dengan sebenarnya, agar orang-orang yang berbuat buruk dalam per-buatannya Engkau berikan balasan yang setimpal kepada mereka, dan Engkau berikan pahala yang baik kepada orang-orang yang berbuat orang-orang mukmin menyucikan Allah dari perbuatan sia-sia dan penciptaan yang batil. Untuk itu mereka mengatakan. yang disitir oleh firman-Nya Mahasuci Mahasuci Engkau dari perbuatan menciptakan sesuatu dengan sia-sia....maka peliharalah kami dari siksa kami, wahai Tuhan yang menciptakan semua makhluk dengan sebenarnya dan adil. Wahai Tuhan Yang Mahasuci dari segala kekurangan, cela dan perbuatan sia-sia, peliharalah kami dari azab neraka dengan upaya dan kekuatan-Mu. Berilah kami taufik bimbingan untuk mengerjakan amal-amal yang menyebabkan Engkau rida kepada kami. Berilah kami taufik kepada amal saleh yang dapat menuntun kami ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Lindungilah kami dari azab-Mu yang amat Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Telah menjadi ciri Ulû al-Albâb bahwa mereka selalu merenungkan keagungan dan kebesaran Allah dalam hati di mana pun mereka berada, dalam keadaan duduk, berdiri dan berbaring. Mereka selalu merenungkan penciptaan langit dan bumi, dan keunikan yang terkandung di dalamnya sambil berkata, "Tuhanku, tidak Engkau ciptakan jagat ini tanpa ada hikmah yang telah Engkau tentukan di balik itu. Engkau tersucikan dari sifat-sifat serba kurang, bahkan ciptaan-Mu itu sendiri adalah bukti kekuasaan dan hikmah-Mu. Hindarkanlah kami dari siksa neraka, dan berilah kami taufik untuk menaati segala perintah-Mu.KompetensiDasar: 3.1 Menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159, serta hadis tentang, berpikir kritis dan bersikap demokratis Aspek yang dinilai Skor Skor Akhir. 1. Temukan pesan-pesan yang terkandung dalam surat tepat 3 Terjemahkan arti perkata Surat Ali Imran: RINGTIMES BALI - Surah Ali Imran merupakan surah ketiga di dalam Alquran tergolong surah madaniyah. Surah ini memiliki 200 ayat di dalamnya dan terdapat dua ayat istimewa yakni 190-191. Dilansir dari tafsir Kemenag, dua ayat tersebut menjelaskan tentang kebesaran Allah SWT dan hal itu harus dipahami oleh orang yang memiliki akal sehat serta tidak diselubungi akal untuk menciptakan kehancuran. Yang dimaksud orang-orang berakal tersebut ialah orang-orang yang senantiasa mensyukuri ciptaan Allah, merenungkan keindahan-Nya dan juga mengambil manfaat dari tiap ayat-ayat-Nya serta berdzikir kepada Allah dengan hati lisan dan anggota tubuh seraya menjalankan aktivitas sehari-hari. Baca Juga Baca Surah Al Mulk Menjelang Tidur, Simak 4 Keutamaannya bagi Umat Islam Surah Ali Imran ayat 190-191 menerangkan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta bergantinya malam dan siang, hal itu merupakan kekuasaan Allah SWT. Seseorang yang memahami penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah. Mereka itulah Ulul Albab, yaitu orang yang banyak berdzikir dan berfikir untuk selalu mengingat Allah dalam kondisi apapun dan menggunakan akalnya untuk memahami penciptaan alam semesta. Baca Juga 5 Surah Al-Quran yang Cocok Dibaca Saat Menghadapi Kesulitan Hidup Surah Ali Imran Arab إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
. 47641917045283304206