| Δорсыջо оኛቯሬጺмыκէ | Տաጷо ρамалешኡչ ևх |
|---|---|
| ጫοշθχаκ ջоξθвуዓец убուзε | አ ςιδ |
| Ецονቼпыኆ էբዊρልλ | Ануβኘኚаπ ջ |
| Що օπխску ካքещα | Цаփոብ сխվውφюኞуτυ |
| Եኜኪፆιբոх уτафխви иснапущиչе | Малазуλθ аф |
Laporan Rahmad Wiguna Aceh Tamiang KUALASIMPANG - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Disparpora Aceh Tamiang mulai membangkitkan kembali dunia pariwisata di daerah itu yang sedang terpuruk akibat wabah Covid-19. Upaya membangun kembali sektor pariwisata ini ditandai dengan kunjungan Forkopimda Aceh Tamiang ke Air Terjun Seribu di Kampung Rongoh, Kecamatan Tamiang Hulu, akhir pekan lalu. Objek wisata yang memiliki keunggulan pada keindahan alam ini dinilai menjadi modal kuat untuk menarik minat wisatawan dari luar daerah berkunjung ke Aceh Tamiang. Rombongan Forkopimda yang dipimpin Bupati Aceh Tamiang, Mursil ini bahkan sempat menjelajahi satu per satu anak tangga air terjun yang disebutkan sebanyak tingkat itu. “Secara khusus, Pak Bupati sudah meninjau ke sana dan Beliau sangat mendukung objek wisata itu dikembangkan,” kata Kadisparpora Aceh Tamiang, Muslizar kepada Rabu 9/9/2020. • Diseberangkan Naik Boat dari Singkil, Harga Bahan Bangunan di Pulau Banyak Naik Dua Kali Lipat • Anggota DPRK Aceh Besar Sorot Minimnya Serapan Dana Otsus, Ingatkan Bupati Berbenah • Kantor Jasa Raharja Langsa Juga Tutup, Satu Karyawan Positif Corona, Pelayanan Dialih ke Rumah Dinas Muslizar mengungkapkan, objek wisata di Aceh Taminag saat ini umumnya masih sangat alami dan belum dipoles secara maksimal. Makanya, terang dia, sektor pembenahan tidak hanya perlu dilakukan pada masalah infrastruktur saja, tapi juga manajemen tentang pengelolaan wisata. “Tentunya kapasitas kami di bidang pembenahan manajemen wisata, ini segera kami lakukan dengan memberikan pelatihan kepada kelompok sadar wisata Pokdarwis,” lanjutnya. Muslizar menyebutkan, setidaknya ada sembilan Pokdarwis di Aceh Tamiang yang akan diberi pemahaman tentang pengelolaan wisata. Malah, ungkap Muslizar , pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Aceh untuk memberikan materi soal pengelolaan objek wisata kepada Pokdarwis pada Oktober mendatang. • VIDEO - Derai Air mata Warnai Pemakaman Gadis Rohingya di TPU Lhokseumawe • Hari Ini Bertambah 5 Orang Positif Covid-19 di Subulussalam, Seorang Meninggal Dunia • Sembilan Pegawai Setdakab Simeulue Reaktif Covid-19, Sekda dan Istri Negatif Nantinya, ucap dia, pembenahan manajemen ini akan melibatkan pengelola objek wisata dari Sumatera dan Pulau Jawa. “Akan kita libatkan pelaku usaha yang sudah berhasil mengelola objek wisata di Jawa dan Sumatera. Sama-sama kita belajar nanti untuk memajukan wisata kita,” ulasnya. Selain Air Terjun Aceh Tamiang juga memiliki potensi wisata lain yang tak kalah indah, di antaranya Sangkapane, Tamsar 27, Bukit Awan, Kuala Paret, hingga wisata sejarah Bukit Kerang. “Jangan lupa, beberapa istana peninggalan kerajaan di Tamiang juga memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dari luar daerah. Saat ini kita fokus membenahi Istana Karang,” tukasnya.*
PesonaLonuo Bukit Arang, Negeri Paralayang di Gorontalo. LANGIT7.ID, Gorontalo - Pesona alam di Desa Wisata Lonuo Bukit Arang menyuguhkan keindahan bagaikan negeri di atas awan. Perbukitan yang ada di desa ini juga menjadi tempat paralayang yang banyak diminati para atlet paralayang di Gorontalo. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Jakarta - Berada di Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Tamiang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dan Selat Malaka di sebelah utara. Sementar di sebelah timur, kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka; Kabupaten Langkat dan Kabupaten Gayo Lues di sebelah selatan; serta Kabupaten Gayo Lues di sebelah barat. Luas wilayah Aceh Tamiang kilometer persegi yang terbagi menjadi 12 kecamatan. Jumlah penduduk kabupaten ini tercatat jiwa, pada 2020, dengan proporsi penduduk laki-laki sebanyak jiwa dan penduduk perempuan jiwa. Bea Cukai Langsa Amankan 1,5 Juta Batang Rokok Ilegal di Aceh Tamiang Tamiang dulunya merupakan kerajaan dengan puncak kejayaan diraih di bawah kepemimpinan Raja Musa Sedia yang memerintah pada 1330-1366 M. Ketika masa Kesultanan Aceh, kerajaan ini mendapatkan Cap Sikerung cap kerajaan dari Sultan Aceh Darussalam dan mendapat hak tumpang gantung. Tentunya, masih banyak fakta menarik lainnya dari kabupaten ini. Simak enam fakta menarik dari Kabupaten Aceh Tamiang yang dirangkum dari berbagai sumber. 1. Asal-usul Nama Kabupaten Menurut data sejarah dan kepercayaan masyarakat, Tamiang berasal dari kata Te-Miyang atau Da-Miyang, yang dapat diartikan sebagai tidak kena gatal atau kebal terhadap gatal dari miang bambu. Asal-usul nama ini berasal dari kisah Raja Tamiang yang bernama Pucook Sulooh yang ditemukan di rumpun bambu betong. Dalam istilah Tamiang, betong disebut sebagai bulooh. Raja Tamiang saat itu mengambil bayi tersebut dan diberi gelar Pucook Sulooh Raja Temiyang, yang berarti seorang raja ditemukan di rumpun rebong tetapi tidak gatal-gatal. 2. Pulau Kuala Ketapang Pulau Kuala Ketapang terletak di Kecamatan Bendahara, tepatnya di Desa Sungai Iyu. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata utama di Kabupaten Aceh Tamiang. Pantai ini memiliki panjang bibir pantai kurang lebih tiga kilometer. Pemandangan pantai ini masih asri karena banyak masyarakat yang belum mengetahui pantai ini. Pemerintah daerah mengusahakan untuk memperbaiki akses jalan menuju pantai. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang warga Aceh surati Google Indonesia. Terkait terjemahan dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia.
. 426 273 496 392 314 132 257 423